Wednesday, March 23, 2011

Waspadai Penyebab Stres dan Bahayanya

TUMPUKAN deadline, rekan kerja yang bermasalah, serta atasan yang superpenuntut bisa menjadi cobaan yang harus Anda hadapi di kantor setiap hari. Selain menyebalkan, berbagai faktor tersebut mampu menimbulkan stres yang berdampak buruk terhadap kesehatan.
Lyssa Menard, Ph.D., psikolog kesehatan klinis dari Wellness Insitute di Northwestern Memorial Hospital dan Asisten Profesor di Northwestern University di Chicago, mengatakan bahaya stres terbukti nyata. Bahkan, stres tingkat tinggi telah dikaitkan dengan sejumlah kondisi kesehatan serius seperti penyakit jantung dan tekanan darah tinggi, eksim, migrain, gangguan tidur, ledakan amarah serta kelelahan.
''Stres menciptakan ketegangan besar di tubuh, terutama jantungmu,'' Dr. Menard menegaskan seperti dikutip situs msn.careerbuilder.com. Tubuh kita dilengkapi dengan sistem alarm tersendiri. Ketika sejumlah hal menjadi berbahaya atau menekan, tubuh bereaksi dengan respon 'fight or flight,' melepaskan hormon-hormon yang meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah guna memberikan Anda energi ekstra untuk lari dari bahaya.
Mekanisme ini memang membantu Anda menyelamatkan diri dari bahaya di alam liar. Tapi, tidak terlalu membantu ketika berada di kantor. Jika Anda tidak membakarnya, maka hormon-hormon itu akan tetap tinggal di dalam tubuh, menyebabkan denyut jantung tidak rata dan kemungkinan menyebabkan tekanan darah tinggi kronis. Ketika stres itu terjadi berulang kali dan menjadi kebiasaan, maka saat itulah bahaya yang sebenarnya muncul, Dr. Menard memperingatkan.

Nah, berikut ini adalah sejumlah faktor penyebab stres terbesar yang harus Anda waspadai:

Keamanan pekerjaan
Menurut Dr. Menard, keamanan pekerjaan adalah penyebab stres nomor satu di antara pasien-pasiennya. ''Orang-orang takut kehilangan pekerjaan mereka, jadi mereka bekerja lebih keras dan kemudian menjadi stres dan membuat diri sendiri kewalahan,'' katanya. Selain itu, banyak atasan yang mungkin mempekerjakan karyawannya lebih keras, demi memenuhi tuntutan efisiensi biaya dan produktivitas di masa perekonomian ketat seperti sekarang.

Diet buruk
Kafein dan nikotin sering digunakan orang untuk membantunya melewati situasi penuh tekanan. Padahal, menurut Dr. Menard, memanjakan diri dalam zat ini atau lainnya, seperti obat-obatan dan alkohol, hanya akan mengintensifkan siklus stres. Semakin banyak kafein yang Anda minum, semakin sedikit waktu tidur Anda. Semakin kurang tidur, semakin lelah dan merasa stres diri Anda.

Kurang tidur
Kurang tidur bisa menjadi salah satu pemicu stres lainnya. Biasanya, semakin lelah Anda, semakin sedikit kesabaran yang tersisa dan Anda pun gampang meledak. Jadi, sangat penting untuk mendapatkan cukup tidur dan membakar kelebihan hormon stres dengan berolahraga atau meditasi.

Kesuksesan
Kesuksesan kadang benar-benar dapat mengakibatkan stres. Dr. Menard mencatat, semakin tinggi gaji, semakin tinggi tingkat stres suatu pekerjaan. Para pedagang keuangan, misalnya, merasakan tekanan ekstrim untuk menghasilkan banyak uang bagi perusahaan dan klien mereka. Mereka tahu, jika tidak menghasilkan uang, mereka akan kehilangan akunnya dan mungkin bahkan juga pekerjaan mereka. Bahkan, jika berhasil pun, berurusan dengan uang berjumlah besar serta kesepakatan itu sendiri bisa membuat kecanduan. Akibatnya, mereka terus menerus berada dalam kondisi stres.

Merasa tidak berkuasa
Banyak pasien Dr. Menard melaporkan mereka merasa tidak memiliki kuasa atas tanggung jawab pekerjaannya, dan bahwa seseorang selalu mengatur mereka. Hal ini bisa menjasi sumber stres, terutama jika mereka memiliki beban kerja yang tidak ada habisnya. (MI/ICH)

Sumber :
- http://www.metrotvnews.com/index.php/metromain/news/2011/03/24/46367/Waspadai-Penyebab-Stres-dan-Bahayanya-

No comments:

Post a Comment